FKIP UNCEN menggelar acara Yudisium Periode ke-II tahun 2024 untuk kelas Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Deiyai. Kegiatan yudisium bagi mahasiswa yang telah memenuhi seluruh persyaratan dan menempuh studi dalam jangka waktu tertentu tersebut, dihadiri Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi di FKIP UNCEN. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarmi, Fransina F. Padwa, M.Pd., Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Dasar Kabupaten Sarmi Izarkar Kim, M.Pd., Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non-formal Kabupaten Sarmi Gabriel Rudamaga, S.Pd., Ketua Tim PPKHB kelas Kabupaten Sarmi Gerard Kim, S.Pd. dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deiyai, turut hadir untuk menyaksikan acara pengukuhan diselenggarakan pertama kali secara Luring (Luar Jaringan) untuk kelas Kabupaten Sarmi dan Kelas Deiyai. di Aula FKIP UNCEN.
Yudisium Perode II yang diselenggarakan untuk mengukuhkan 172 (seratus tujuh puluh dua) wisudawan, yang terdiri dari 126 (seratus dua puluh enam) orang dari Program Studi Pendidikan Guru SD, 46 (empat puluh enam) orang dari Program Studi Pendidikan Guru PAUD. Seluruh peserta yudisium memperoleh predikat sangat memuaskan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarmi, Fransina F. Padwa, M.Pd., mengucapkan terima kasih kepada Seluruh Sivitas Akademik FKIP UNCEN karena telah membantu untuk mendidik para Guru dari Kabupaten Sarmi. Beliau sangat senang karena dari 121 orang guru yang mengikuti pendidikan, sebanyak 117 orang Guru Kabupaten Sarmi berhasil menyelesaikan pendidikan. Sebanyak 4 orang yang tidak menyelesaikan pendidikan karena telah meninggal dunia. Meski sempat kecewa karena dari 117 mahasiswa tersebut ada beberapa yang tidak ikut diwisuda bersamaan pada tanggal 22 agustus 2024 nanti, beliau berharap beberapa mahasiswa yang tertunda untuk wisuda dapat menjadi perhatian bersama antara FKIP dan Kabupaten Sarmi. “Kiranya semua yang telah kita kerjakan bersama ini, dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia secara khusus di Kabupaten Sarmi. Kami sampaikan terima kasih. Kiranya Tuhan yang maha kuasa akan selalu menolong Lembaga Universitas Cenderawasih ini sebagai tempat untuk menciptakan sumberdaya manusia berkualitas secara umum di Papua secara khusus di Kabupaten Sarmi. Dan kepada kita semua kiranya Tuhan senantiasa menolong dan memberkati kita semua.” tutup beliau.
Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deiyai, Natainiel Pekei, S.Pd., M.Pd., mengucapkan terima kasih kepada Seluruh Sivitas Akademik FKIP UNCEN karena telah meluangkan waktu, tenaga dan biaya untuk mau datang ke Kabupaten Deiyai, menempuh perjalanan yang cukup jauh bertemu dengan situasi yang tidak aman, namun tetap bertahan dan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa disana, sehingga mereka dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik sehingga mereka dapat hadir dalam yudisium kali ini. Adapun menurut beliau keberhasilan ini tidak lepas dari peran pemerintah Kabupaten Deiyai yang menjalankan program peningkatan kualifikasi Pendidik ke Jenjang Sarjana sesuai visi dan misi Kabupaten Deiyai, sehingga beliau berharap para mahasiswa Deiyai yang telah yudisium dan nanti di wisuda dapat kembali dan mengabdi di Kabupaten Deiyai bukan malah hilang atau bermalas-malasan dan tidak melaksanakan tugas untuk mendidik. Beliau dalam kesempatan ini berpesan kepada para mahasiswa khususnya mahasiswa Deiyai untuk terus belajar dan menuntut ilmu agar dapat membekali diri menjadi guru yang profesional dan berpengalaman, jadikan momen yudisium dan wisuda ini menjadi komitmen dan motivasi untuk selalu menyebarkan ilmu dan pengetahuan kepada masyarakat. “Usaha dan kerja yang kita lakukan tidak akan sia-sia.Tuhan akan melihat dan menyertai kita” ucap beliau.
Dekan FKIP UNCEN, Dr. Yan Dirk Wabiser, S.Pd., M.Hum., menghaturkan terima kasih kepada Bupati Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Deiyai melalui Kepala Dinas Pendidikan masing-masing Kabupaten atas kolaborasi dan kerjasama untuk meningkatkan Pendidikan di Indonesia khususnya di Tanah Papua, terutama di Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Deiyai. Beliau berharap guru-guru yang mengikuti yudisium hari ini dapat terus melanjutkan pendidikan hingga menyelesaikan jenjang magister, karena pendidikan adalah suatu proses yang penting. Meski hanya satu orang yang mampu dididik berarti kehadiran pendidikan tidak sia-sia. “Kita sudah bekerja, kita sudah berjuang, tuhan tidak melupakan kita. Waktu tuhan selalu ada.” ucap beliau. Beliau juga berpesan bahwa diantara para peserta yudisium kali ini mungkin ada yang tidak mengikuti kegiatan wisuda, namun beliau berharap untuk tidak berkecil hati karena proses wisuda tetap diikuti di periode berikutnya. “Setiap tetes keringat apa yang sudah dikerjakan ditentukan tuhan, menjadi sandaran. Tuhan mau saudara yudisium di bulan Desember atau di bulan Maret. Rencanamu bukan rencanaku. Rancanganmu bukan rancanganku. Ingat waktu tuhan berbeda-beda, jadi tenang saja.”
Naskah;Rahmat/Editor;Irja/Foto;Fredy