Selasa (13 Februari 2024), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih Menyelenggarakan Kuliah Umum yang bertemakan “ Metode, Media dan Model Pembelajaran ( Model Probalusan IPA).
“. Kuliah umum tersebut berlangsung secara ofline dan resmi dibuka oleh Dekan FKIP UNCEN Dr. Yan Dirk Wabiser, S.Pd., M.Hum yang dihadiri oleh Pembantu Dekan I Dr. C. Tanta, M.Si., Pembantu Dekan II Dr. Ewendi W. Mangolo, M.Kes., Pembantu Dekan III Mayor H.M. Manurung, S.Pd., M.Pd.,Para Ketua Jurusan, Para Ketua Program Studi, Para Ketua Laboratorium dan Dr. Dra. Rosaniya E. Rehiara, M.Si. sebagai narasumber yang sangat luar biasa. Kegiatan ini juga diikuti oleh Para Dosen, Mahasiswa dan seluruh civitas akademik di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Yan Dirk Wabiser, S.Pd., M.Hum Selaku Dekan FKIP Uncen memberikan Apresiasi pada kegiatan kuliah umum ini dan juga memberikan arahan bahwa media dan model pembelajaran memegang peran penting dalam proses belajar mengajar. Diera Digital ini, diharapkan bisa memberikan pengajaran terbaik kepada mahasiswa sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Persoalan anak didik di sekolah merupakan persolan guru dan masalah yang dihadapi guru adalah persoalan tentang metode, media dan model pembelajaran. Anak didik (khususnya jenjang SMP) tidak aktif dalam pembelajaran dan tidak berani bertanya. Padahal sesungguhnya anak-anak Indonesia, bahkan khususnya anak-anak Papua sangat pintar luar biasa namun memerlukan sedikit polesan melalui model, media maupun metode pembelajaran.
Sambungnya” Melalui model-model pembelajaran ini dapat meningkatkan pembelajaran di FKIP maupun di Universitas Cenderawasih” ungkap Yan Dirk. FKIP memiliki keunggulan berupa Dosen-dosen yang hebat dalam memecahkan masalah baik di lingkungan FKIP maupun di lingkungan Universitas Cenderawasih. Kemampuan melihat maupun mendengar masalah Dosen-dosen FKIP sangat baik, sehingga dapat diketahui bahwa keinginan peserta didik untuk dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran dapat di fasilitasi melalui model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran berbasis proyek. Model pembelajaran ini dapat membantu meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. FKIP selaku fakultas keguruan dapat mengembangkan model-model pembelajaran yang menyenangkan bagi peseta didik. Harapan Yan Dirk selaku Dekan FKIP kedepan dapat menerapkan budaya Efektif, Kolaborasi, Inovasi dan Pelayanan (eFKIP) sehingga FKIP dapat menjadi fakultas bermutu tinggi dan disegani di lingkungan Universitas Cenderawasih’’tegasnya mengakhiri***
Dr. Dra. Rosaniya E. Rehiara, M.Si Selaku Pemateri menyampaikan bahwa’’ Model pembelajaran yang merupakan perpaduan antara model pembelajaran Problem Base Learning dan model pembelajaran Susan Loucks-Horsley. Dimana Model Pembelajaran Problem Base Learning sendiri merupakan model pembelajaran yang tidak asing, namun model pembelajaran Susan Loucks-Horsley, menurut McCormek dalam buku Science Curriculum Resource Handbook merupakan model pembelajaran yang merefleksikan keunikan kualitas sains dan teknologi secara bersamaan melalui empat tahap pembelajaran. Empat tahap pembelajaran pertama berupa invitasi (mengajak peserta didik untuk belajar); kedua memberi kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan melalui observasi, pengukuran atau eksperimen; ketiga berupa memberi kesempatan siswa untuk menyiapkan penjelasan dan penyelesaian, dan melaksanakan apa yang telah pelajari; dan memberi kesempatan siswa untuk mencari kegunaan temuan dan menerapkan apa yang telah dipelajari.
Sambungnya’’ Fenomena rendahnya pendidikan di Papua, berupa lemahnya tata kelola pendidikan di Papua kecuali Jayapura, tingginya angka mangkir guru dan rendahnya kualitas guru, serta ketidaksesuaian antara paradigma pendidikan dan kesadaran masyarakat, menjadi latar belakang pengembangan model pembelajaran ini. Interaksi sosial menjadi kontruksi utama dalam model probalusan dalam penguasaan pengetahuan.dan keterampilan sehingga tidak hanya meningkatkan kemapuan mapun pengetahuan tapi juga meningkatkan sikap peserta didik’’ ungkapnya***
*Naskah (Rahmat)/Editor (Irja)