Jayapura, 3 Desember 2025 — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih (FKIP UNCEN) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Kurikulum Cinta dan Early Warning System bagi mahasiswa lintas agama di Kota Jayapura. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 3 Desember 2025, dan diikuti oleh mahasiswa FKIP UNCEN sebagai peserta utama.

Acara sosialisasi ini menghadirkan dua pemateri dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, yaitu Yosephina Tiert, S.Pd. selaku Penyuluh Agama Katolik, serta I Made Agustinus, M.A., M.Th., Penyuluh Agama Kristen. Keduanya memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya pendidikan karakter berbasis kasih serta sistem kewaspadaan dini dalam menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis.

Dalam materinya, para narasumber menjelaskan bahwa Kurikulum Cinta dan Early Warning System merupakan kerangka pendidikan yang dirancang untuk membentuk masyarakat yang penuh kasih sayang, memiliki empati sosial, serta mampu mengantisipasi potensi konflik. Kurikulum ini menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda awal keretakan kerukunan, seperti penyebaran misinformasi keagamaan, ujaran kebencian, hingga konten intoleransi yang marak beredar di media sosial.

Kegiatan sosialisasi dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Klemens Taran, S.Ag., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perdamaian di tengah masyarakat multikultural Papua.

“Saya berharap forum ini menghasilkan pemahaman yang mendalam, kolaborasi yang berkelanjutan, dan komitmen nyata dari para mahasiswa sebagai mitra strategis Kementerian Agama dalam menjaga kerukunan umat beragama di Papua,” ujar Klemens Taran.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi garda depan dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi serta berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sosial yang damai dan inklusif di Papua.

Leave a Comment