Prodi Penjaskesrek Sukses Gelar Seminar Nasional: Kupas Tuntas Tantangan Fasilitas dan Kreativitas Digital Guru Penjas di Tanah Papua
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskesrek) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih hari ini sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema yang sangat relevan dan inspiratif: “Mengubah Pesimis untuk Optimis di Tanah Papua: Tantangan Fasilitas Pendidikan dan Kreativitas Digital Guru Penjas di Era Gen Z.”

Acara yang berlangsung secara Luring di Aula FKIP Universitas Cenderawasih ini berhasil menarik perhatian ratusan peserta, mulai dari akademisi, mahasiswa, praktisi pendidikan, hingga guru-guru Penjaskes diKota Jayapura, khususnya yang bertugas di wilayah Papua.
Fokus Utama: Merangkul Optimisme di Tengah Keterbatasan
Seminar ini dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dra.Siane Maria Tampi,M.Kes. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran guru Penjaskesrek sebagai ujung tombak pembentukan karakter dan kesehatan generasi muda, terlepas dari tantangan fasilitas yang mungkin dihadapi.

“Tema hari ini sangat tajam. Pesimisme akibat fasilitas yang terbatas harus kita ubah menjadi optimisme melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi. Guru Penjas di Era Gen Z harus bertransformasi dari sekadar pengajar olahraga, menjadi kreator pembelajaran digital yang relevan,” ujar Dr.Heppy Hein Wainggai,M.Pd.
Sesi Diskusi Panel yang Mencerahkan
Inti dari seminar ini adalah sesi diskusi panel yang menghadirkan narasumber-narasumber kredibel di bidangnya:
- Sudiman,M.Pd.
- Membahas tantangan Guru Mengubah Pesimis untuk Optimis Di Tanah Papua.

2. Dr.Rif’iy Qomarullah,S.Pd.,M.Or.
- Membahas Tantangan Fasilitas Pendidikan Bagi Guru.
- Kreativitas Guru Penjas Di Era Digital.

Kesimpulan dan Tindak Lanjut
Seminar ini menyimpulkan bahwa kunci utama dalam mengubah pesimisme menjadi optimisme di Papua terletak pada kreativitas dan kemauan guru untuk terus belajar. Keterbatasan fasilitas fisik dapat diimbangi dengan kekayaan sumber daya digital dan inovasi metode pengajaran yang tidak terikat ruang dan waktu.

Moderator Nikon Pahabol, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif seluruh pihak. “Semoga hasil dan rekomendasi dari seminar ini dapat menjadi bekal nyata bagi guru-guru Penjaskesrek, khususnya di Papua, untuk terus bersemangat, berinovasi, dan mendidik generasi emas bangsa,” tutup beliau.
Program Studi Penjaskesrek berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa sebagai bentuk kontribusi nyata dalam peningkatan mutu pendidikan jasmani di Indonesia. By:Rio Wakhid




