Dosen Penjaskesrek Jadi Pelatih Pencak Silat di POMNAS Semarang 2025: Dorong Semangat Berprestasi dan Dorong Pemenuhan IKU

Semarang, 29 September 2025 – Seorang dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih (UnCen) berhasil menorehkan prestasi luar biasa sebagai pelatih tim pencak silat mahasiswa nasional dalam ajang bergengsi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2025. Kegiatan yang diselenggarakan di Kota Semarang dari 18 hingga 27 September 2025 menjadi wadah penting bagi para atlet muda Indonesia untuk menunjukkan bakat dan kompetensi di tingkat nasional.
Dosen tersebut, Rio Wakhid,M.Pd., yang kini mendapat tugas sebagai Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi UnCen, menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan potensi mahasiswa di bidang olahraga prestasi. Ia terlibat secara langsung dalam pelatihan tim pencak silat dari Papua, membimbing para atlet dari aspek teknik, mental, hingga strategi pertandingan.
Keterlibatan dosen UnCen dalam POMNAS 2025 bukan sekadar urusan pelatihan, tetapi juga bagian dari upaya strategis dalam mencapai Indeks Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan tinggi Riset, Sain dan Teknologi (Dikti Saintek). Terutama pada indikator: “Jumlah prestasi mahasiswa di bidang keolahragaan tingkat nasional dan internasional”, serta “Keterlibatan dosen dalam pengembangan mahasiswa di luar kelas”.
Melalui peran aktifnya, dosen UnCen membawa tim pencak silat Papua berlaga di ajang nasional . Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi di daerah bisa sejajar dengan kampus-kampus pusat.
Proses persiapan berlangsung intensif selama tiga bulan di jayapura , dimana Rio Wakhid bekerja sama dengan pelatih silat di wilayah kota jayapura. Dengan pendekatan yang humanis dan berbasis data, ia menggunakan teknik analisis performa dalam setiap sesi latihan untuk menyesuaikan strategi secara dinamis.
Prestasi ini juga meningkatkan reputasi UnCen di kancah nasional, menarik perhatian berbagai lembaga pendidikan dan sponsor olahraga. Bahkan sejumlah perguruan tinggi telah menghubungi UnCen untuk berkolaborasi dalam program pelatihan atlet muda, semakin memperkuat posisi kampus sebagai pusat inovasi pendidikan olahraga di Papua.
Dengan keberhasilan ini, Universitas Cenderawasih berharap dapat mengembangkan program joint training dengan KONI dan Kemenpora, serta memperkuat kemitraan dengan perguruan tinggi tingkat nasional. Sebagai langkah berkelanjutan, UnCen juga akan membangun pusat pelatihan Olahraga Prestasi (PPOP) untuk menjaring bakat lokal dan mempersiapkan generasi penerus menuju PON dan POMNAS berikutnya.
POMNAS 2025 menjadi momentum penting dalam perjalanan UnCen menuju kampus unggul berbasis prestasi olahraga dan kualitas karya ilmiah. Dosen yang turut berkontribusi sebagai pelatih bukan hanya memberi kebanggaan akademik, tetapi juga membuka jalan bagi perbaikan sistem pendidikan yang menyelaraskan prestasi akademik dan sportivitas.(Rio Wakhid)
