Jayapura, 4 Juni 2025 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih (FKIP UNCEN) menyelenggarakan Yudisium Gelombang II Tahun Akademik 2024/2025 pada Rabu (4/6), bertempat di lingkungan FKIP UNCEN.

Kegiatan yudisium ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, antara lain Pembantu Dekan I Dr. C. Tanta, M.Si., Pembantu Dekan II Dr. Ewendi W. Mangolo, M.Kes., serta Ketua Senat FKIP UNCEN Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, M.A. Hadir pula para Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, dan Ketua Unit PPL dan MT di lingkungan FKIP.

Sebanyak 191 mahasiswa secara resmi dinyatakan lulus, yang terdiri dari 160 mahasiswa program Sarjana (S1) dan 31 mahasiswa program Magister (S2).

Rincian Mahasiswa S1:

  • Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: 10 orang

  • Pendidikan Bahasa Inggris: 13 orang

  • Pendidikan Matematika: 12 orang (2 cumlaude)

  • Pendidikan Biologi: 6 orang

  • Pendidikan Kimia: 3 orang

  • Pendidikan Fisika: 9 orang (4 cumlaude)

  • Pendidikan Sejarah: 12 orang

  • Pendidikan Geografi: 34 orang

  •  Bimbingan Konseling: 3 orang

  • PGPAUD: 11 orang (3 cumlaude)

  • Manajemen Pendidikan: 6 orang (3 cumlaude)

  • Penjaskesrek: 1 orang

  • PGSD: 40 orang (6 cumlaude)

Rincian Mahasiswa S2:

  • Pendidikan Bahasa Indonesia: 4 orang

  • Pendidikan Bahasa Inggris: 4 orang

  • Pendidikan Matematika: 15 orang (7 cumlaude)

  • Pendidikan IPA: 2 orang (2 cumlaude)

  • Pendidikan Dasar: 6 orang (3 cumlaude)

Dalam sambutannya, Dekan FKIP UNCEN, Dr. Yan Dirk Wabiser, S.Pd., M.Hum., menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika yang telah mendampingi proses studi mahasiswa hingga berhasil lulus. Ia juga menyampaikan pesan inspiratif kepada para lulusan.

“Ilmu yang telah kalian dapat hendaknya tidak hanya menjadi bekal pribadi, tetapi menjadi berkat dan manfaat bagi masyarakat di sekitar kalian,” ujar Dekan.

Dekan juga menyampaikan terima kasih khusus kepada para Ketua Jurusan dan Ketua Prodi atas dedikasi mereka dalam mendampingi mahasiswa hingga lulus, bahkan menyebutnya sebagai bentuk penyelamatan bagi mahasiswa yang “hampir putus leher”.

Perwakilan mahasiswa, Maria Tekege, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas bimbingan yang diterima selama perkuliahan.

“Selama mengikuti perkuliahan saya belajar untuk sabar mengikuti proses dan berjuang menyelesaikan setiap tahapnya,” ungkap Maria.

Yudisium ini menjadi momentum penting bagi para lulusan untuk melangkah ke jenjang berikutnya, baik di dunia kerja maupun pendidikan lanjutan, sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.